Pengertian yang sebenarnya dari Autisme
adalah suatu keterlambatan perkembangan psikis yang terjadi pada seorang anak.
Akan tetapi, tidak sedikit yang gagal memahami hal ini. Banyak di antara mereka
yang bahkan berpendapat bahwa autis adalah gangguan jiwa, dan lebih parahnya
lagi mengecap autisme sebagai penyakit menular. Yang menjadi masalah sekarang adalah, dikarenakan banyaknya
kesalahpahaman akan definisi dari autism itu sendiri, maka terjadilah beragam
candaan yang menyinggung autisme itu sendiri. Dalam beberapa kasus, hal ini
bahkan bisa dikategorikan sebagai kegiatan bullying.
Padahal nyatanya jumlah anak autis di seluruh dunia tak bisa dibilang sedikit.
Sebanyak itu pula masyarakat menyakiti hati mereka yang seharusnya membutuhkan
cinta lebih. Bukan celaan.
Oleh
karena itu, kami sebagai salah satu bagian dari generasi mudah bertekad untuk
perlahan-lahan mengubah pola mind-set tersebut. Perubahan ini tentu selalu
berawal dari akar. Akar tersebut dimaksudkan sebagai anak-anak dari SD-SMA di
Jakarta. Jakarta merupakan Ibu kota dari Negara Republik Indonesia, maka
patutlah memberikan contoh baik yang sepadan dengan gelar yang dimiliki.
Kegiatan
sosialisasi yang kami lakukan selama 2 hari dalam SMP Al-Hasanah, dan 1 hari
namun 2 sesi di SMP Al-Inayah, ternyata menghasilkan hasil yang cukup baik.
Kegiatan sosialisasi berjalan dengan sangat baik. Tanggapan dari siswa-siswi
setelah kami tepat selesai menyampaikan materi langsung berubah 180 derajat.
Awalnya, anak-anak ini masih senang menggunakan candaan autis terhadap sesama
dan mengganggap remeh hal ini. Namun, akibat akan adanya sosialisasi, merek
jadi lebih mengerti dan menghargai perasaan orang lain, terutama mereka yang
mempunyai kerabat autis ataupun bahkan sang pengidap autis itu sendiri.
Padahal
sosialisasi yang dikerjakan baru di laksanakan pada 2 sekolah saja, namun
dampaknya sudah bisa dirasakan. Apalagi ketika mahasiswa-mahasiswi BINUS tersebar
dan bersama melakukan kampanye untuk “say no to autism jokes”. Ketika suatu mind-set suatu daerah bisa
diubah, maka hal ini akan bekerja seperti pandemic. Pengaruh ini akan merambat
ke daerah-daerah lainnya. Perlahan-lahan tapi pasti, segala bentuk candaan
ataupun aktifitas bullying terhadap anak autis akan berkurang secara drastis.
Yang perlu dilakukan oleh kita sebagai salah satu unsur masyarakat adalah
berpegang tangan dan bekerja sama untuk mewujudkan dunia yang bebas dari saling
menyakiti dan malah penuh dengan cinta serta kasih sayang.
Akhir kata kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesarnya kepada pihak kedua sekolah, SMP Al-Hasanah dan Al-Inayah untuk kerja sama nya serta fasilitas yang diberikan. Pengalamn ini merupakan suatu hal yang akan kami jadikan pembelajaran dan hal yang berguna untuk kedepannya.

