Duta
Peduli Autis di Sekolah X dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building
bersama Teach For Indonesia dan BINUS University
Kelas
: LA66
Dosen : Dra. Hermawati, M.A
Waktu : Hari pertama Rabu 21
Oktober 2015
Hari kedua Rabu 28 Oktober 2015
Hari ketiga Rabu (2 Sesi) 4 November 2015
Pukul
: Hari pertama : 13.00-14.00
Hari kedua : 13.00-14.00
Hari Ketiga (2 sesi) :
13.00-14.00 , 14.00-15.00
Lokasi
: Al Hasanah Jln Daud No. 15 Sukabumi Utara Kebon Jeruk
Al Inayah Jln SMU 57 , Kebon Jeruk
Tim yang Hadir :
Ketua : Assay Lovelianty farmin 18014084451
Anggota : 1.
Anastasia Sabrina 1801378695
2. Anastasya
Sabrina 1801408451
3. Gloria Enjelita Lovely
Kanine 1801395101
4. Rulita Br Simbolon 1801451286
5. Thea Rendyta Putri
1801425981
Tim yang tidak hadir : -
Materi yang kami bawakan berisi mengenai pengertian
dari Autisme yang sebenarnya. Banyak anak-anak bahkan orang dewasa yang
melabelkan anak autisme sebagai seorang yang menderita gangguan jiwa. Bahkan
ada beberapa yang mengatakan bahwa ini adalah penyakit yang menular. Padahal
definisi dari Autisme sendiri sebenarnya adalah
seseorang yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan. Dan ini tidak
berhubungan sama sekali dengan penyakit menular dan gangguan psikis. Inilah yang
kelompok kami berusaha untuk disampaikan.
Pola mindset yang salah ditanamkan oleh orang dewasa
terhadap anak-anak nya lah yang menjadi penyebab tidak berkurangnya candaan
bahkan pembullian untuk anak autism. Sebagai penerus bangsa, kami merasa bahwa
generasi muda harus berfikir lebih kritis dan berempati terhadap lingkungan
sekitar. Anak autis merupakan bagian dari dunia sosial. Mereka bukan mahluk
asing yang berada di luar lingkaran sosialisasi. Seharusnya kita semua bisa
berkerjasama dalam menciptakan lingkungan yang nyaman bagi mereka. Karena
kelompok kami percaya bahwa tahap penyembuhan dari anak autism bukan sekedar
pengobatan medical, tetapi juga dibutuhkannya dukungan dari masyarakat.
Untuk mencapai tujuan ini dalam sosialisasi kami di
sekolah SMP Al-Hasanah dan Al-Inayah, kami memberikan penekanan mengenai
bagaimana ciri-ciri dari anak-anak yang mengidap autisme. Berikut ciri-ciri
mereka adalah :
1.
Menghindari
kontak langsung seperti pelukan atau kontak mata.
2.
Tidak menjawab
panggilan atau suara lainnya.
3.
Tidak menjawab jika
ditanya tentang namanya.
4.
Tidak berbicara
atau menggunakan bahasa dengan benar.
5.
Menggelengkan/mengombang-ambingkan
bolak-balik, memutar atau membenturkan kepalanya.
6.
Tatapan atau
pandangan mata hanya pada sebagian objek, seperti pandangan pada bagian roda
dari sebuah mainan mobil.
7.
Tidak memahami
gerak isyarat tangan atau bahasa tubuh.
8.
Tidak
berpura-pura atau bermain dengan permainan-permainan yang membuat percaya.
9.
Sangat perhatian
dengan urutan, rutinitas/kebiasaan sehari-hari atau ritual dan menjadi gelisah,
cemas jika rutinitas tersebut berubah atau terganggu.
10. Mempunyai ekspresi wajah datar atau penggunaan suara
yang monoton.
Melukai dirinya sendiri atau tidak takut akan bahaya.
Melukai dirinya sendiri atau tidak takut akan bahaya.
Setelah kami selesai memberikan penjabaran mengenai
ciri-ciri dari anak yang mengidap autis, kami pun tak lupa menyampaikan
bagaimana seharusnya kita yang merupakan bagian dari masyarakat berperilaku
menghadapi anak autis. Hal ini mempunyai hubungan dengan stiker yang kami
bagikan. Seperti yang tertulis dalam stiker tersebut adalah “Every Child
Deserves Love, Don’t Bully Autism Child”. Kami percaya bahwa dengan
diberikannya cinta yang lebih terhadap mereka, mereka akan sembuh secara
perlahan-lahan. Jika dunia sosial lebih peduli dan ramah terhadap mereka, pasti
tingkat anak autis di Indonesia akan berkurang. Sekian dari isi materi
kami. Kami pun melampirkan foto dari
stiker kami sebagai berikut :
Adapula persiapan-persiapan yang kami lakukan
sebelumnya melakukan sosialisasi. Dalam hal
peralatan, kami sudah memperkirakan kemungkinan terburuk akan tidak
adanya proyektor. Oleh karena itu kami memutuskan untuk setiap anggota kelompok
untuk membawa 1 laptop di hari sosialisasi. Jadi kami bisa membagi-bagi kelas
menjadi beberapa kelompok untuk menonton video yang kami sajikan khusus
membicarakan materi yang kami sampaikan. Untuk transportasi kami sudah
menyiapkan mobil sewaan untuk pergi ke sekolah Al-Inayah, disebabkan untuk
menuju ke sekolah ini cukup sulit apabila menggunakan kendaraan umum. Namun,
khusus untuk sekolah Al-Inayah mereka ternyata menyediakan kami 1 proyektor dan
hal ini jelas sangat memudahkan penyampaian materi kami. Kemudian, kalau
persiapan dalam hal berkas-berkas, kami sudah menyelesaikan seminggu sebelum dilakukan
survey ke sekolah sekolah yang berarti sebelum tanggal 14 oktober.
Berkas-berkas tersebut di antaranya adalah 2 proposal, 2 surat dari TFI,
percetakan stiker yang dibutuhkan serta form evaluasi untuk kegiatan
sosialisasi kami.
Metode pengajaran yang digunakan kami gunakan adalah
classroom. Ini disebabkan karena jumlah
siswa-siswi dalam sekelas sangat banyak. Namun kami tak cenderung
monoton seperti kegiatan ajar-mengajar. Kegiatan kami lebih terlihat santai
dengan 3 sesi games, nonton video kartun terkait anak autis, sesi Tanya jawab
dan sesi foto bersama saat terakhir sebagai bagian penutup. Dan hal ini
berhasil diimplementasikan. Kami memahami bahwa anak seumuran mereka, apabila
terlalu serius malah materi yang disampaikan tak akan masuk dengan benar. Bahkan kami juga
menyediakan sesi menceritakan pengalaman langsung dalam bertemu dengan anak
autis.
Mengenai kinerja setiap anggota kelompok kami, kami
semua sepakat bahwa dalam proyek ini kami semua harus berkomitmen dan
berkerja-sama dengan baik. Sehingga dari persiapan, sosialisasi dan pembuatan
laporan pun sudah berjalan lancar. Sudah ada pembagian tugas untuk
masing-masing anggota dengan adil. Untuk setiap pertemuan kami semua hadir dan
tak ada masalah dengan waktu. Kedisiplinan dan semangat juga semuanya mempunyai
hal yang sama.
ISI
Sosialisasi Autisme di SMP Al-Hasanah
Hari pertama
21 Oktober 2015
Sebelumnya pada hari Rabu tanggal, 14 Oktober 2015 kami sekelompok melakukan survei ke SMP Al-Hasanah, sekolah ini berlokasi di Jalan Daud, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Di karenakan letaknya yang tak begitu jauh dari BINUS University, maka ini mempermudah kami yang tidak mempunyai kendaraan. Hari itu, guru nya sangat baik dan bersahabat dalam menyambut kami semua. Proposal telah diserahkan beserta surat ijin dari TFI. Kami pun akhirnya mendapat kesepakatan untuk datang kembali dan menyampaikan sosialisasi pada tanggal 21 Oktober 2015 (rabu depan). berikut ini adalah hasil dokumentasi kami. Jam sosialisasi yang kami gunakan selama 1 jam. Dari jam 1-2 siang.
Gambar di atas ini di ambil ketika saya (Assay) sedang melakukan perkenalan di depan kelas. awalnya mereka semua
Bagian ini (gambar di atas), kami (Thea, Gloria, Anastasya dan Rulita) sedang mempersiapkan video-video yang akan kami sajikan terhadap siswa-siswi SMP Al-Hasanah.
dan Saya (Assay) dan Anastasia mendapat bagian untuk menjelaskan pengertian autisme, bagaimana ciri-ciri autisme dan penangananya.
Gambar di atas ini diambil ketika kami sedang memberikan kuis. Jadi, kami menyiapkan 3 video. masing-masing menjelaskan peran yang berbeda-beda. Video pertama menjelaskan mengenai curhatan seorang ayah yang mempunyai anak autis. ini bertujuan agar mereka bisa melihat gambaran anak autis yang sebenarnya dan berempaty terhadap mereka yang mengidap autis terhadap orang yang dikasihi. Video kedua menjelaskan akan ciri-ciri anak autis dan terakhir menekankan akan bagaimana memperlakukan anak autis. Setiap 1 video berhasil diputar, maka kami akan mengadakan kuis dan yang berhasil menjawab akan mendapat hadiah.
Dikarenakan tak adanya proyektor, maka kami mengantisipasi dengan membawa laptop tiap anggota. agar semua anak dalam kelas kebagian menonton video yang kami sajikan
Bisa dilihat adapula laptop yang diletakkan di bagian belakang. Kami menyebarkan tiap anggota di tiap sudut kelas.
Pada akhir pertemuan kami memutuskan untuk mengambil selfie. Respon dari anak-anak ini pun sangat bagus. walau di awal pertemuan mereka agak terlihat mengantuk, malah pada saat sosialisasi berlangsung, Mereka jauh lebih bersemangat. Materi pun telah tersampaikan denga baik. terbukti saat ditanya, hampir semuanya bisa menjawab.




















Tidak ada komentar:
Posting Komentar